Kamis, 08 Januari 2009

Jangan Menyerah!

"Orang yang rajin akan memperoleh bagian yang dikerjakannya. Orang yang malas dekat dengan kemiskinan."

"Ora et Labora" : Berdoalah kepada Tuhan dan lakukanlah bagian yang harus kita kerjakan.

Menghadapi tantangan hidup dewasa ini khususnya dalam hal mata pencaharian seringkali membuat orang mengalami stress mulai dari yang ringan-ringan sampai depresi. Ada penganggur yang menjadi gila, ada pula pengusaha yang bunuh diri karena pusing memikirkan hutang yang tak terbayar.

Sobat, janganlah engkau terlalu pusing dengan masalahmu. Yesus berkata, "Jangan kuatir akan hidupmu." Betapapun besarnya masalah yang kita hadapi, percayalah bahwa selalu ada jalan keluar. Yang pertama yang harus kita lakukan adalah mengatasi diri sendiri terlebih dulu, dalam hal kekuatiran. So, jangan kuatir meskipun tidak punya pekerjaan atau penghasilan, jangan kuatir bila pendapatanmu tidak cukup, dan jangan gelisah ketika hutang-hutangmu tidak bisa engkau bayarkan. Datanglah kepada Tuhan dan berdoalah minta hikmat dan pertolonganNya.

Ada tiga orang sederhana yang saya kenal, yang tidak pernah menyerah dalam menjalani kehidupan yang keras ini. Saya ingin memperkenalkan mereka kepada saudara-saudara semua, dan inilah mereka.

Namanya adalah Bpk. Marbun, seorang yang sudah seringkali mengalami pahitnya kehidupan. Profesi Bpk. Marbun sekarang ini adalah pengusaha tambal ban. Kenapa saya sebut pengusaha? Karena dia punya 7 cabang tambal ban (wow... tambal ban aja ada cabangnya sampai tujuh lagi) dan jasa yang dia berikan bukan hanya tambal ban, tapi juga ganti oli (inilah inovasi dari seorang tukang tambal ban).
Pak Marbun punya prinsip bahwa dia tidak perlu malu dalam menjalani pekerjaannya, meskipun orang-orang memandang rendah tapi dia akan tetap bekerja selama pekerjaannya itu halal. Beliau yakin bahwa Tuhan senang dengan orang-orang yang mau bekerja dan tidak malas-malasan.

Bersama dengan istrinya yang bernama Rohani, Pak Marbun merintis dari usaha tambal ban kecil-kecilan. Dulu, mereka sering mengalami pengusiran akibat warga setempat tidak menyetujui keberadaan mereka, namun mereka terus menggeluti usaha ini meskipun harus berpindah-pindah. Sekarang ini usaha mereka sudah cukup baik dan mereka bersyukur kepadaTuhan karena semuanya yang telah mereka alami dan terima dari Tuhan. Pak Marbun dan istrinya dikaruniai empat orang anak. Dari hasil usaha mereka, mereka dapat membeli kendaraan dan rumah tinggal di salah satu perumahan di kawasan Rancaekek Bandung. Pak Marbun dan Ibu Rohani adalah anak-anak Tuhan yang setia dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan. Anjuran mereka :"Jangan menyerah! Tuhan ada bersama-sama dengan kita dan Dia senantiasa menolong kita."

Orang ketiga yang ingin saya perkenalkan kepada saudara adalah Bpk. Matali, seorang tunanetra yang mata pencahariannya adalah sebagai tukang pijat. Walaupun dia buta, namun dia bisa bersyukur kepada Tuhan atas kondisinya dan giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Istri dan ketiga anak yang dikaruniakan Tuhan kepadanya semuanya normal secara fisik dan rohani. Saat ini mereka tinggal di komplek Riung Permai Bandung. Kekuatan dan keteguhannya menjalani kehidupan merupakan pelajaran bagi kita supaya kita tetap bersyukur dan melakukan tugas yang diberikan Tuhan kepada kita dengan setia.

Jadi apapun masalahmu, jangan pernah menyerah !

Berdoalah dan minta kekuatan kepada Tuhan supaya kita mampu dan diberikan jalan keluar dari setiap persoalan. Tidak ada masalah yang terlalu besar yang tidak dapat diselesaikan.Tuhan akan menolong kita semua menjalani hari-hari di sepanjang umur hidup kita.

Dan satu hal yang pasti bahwa Tuhan tidak pernah terlambat menolong umatNya.

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu"1 Petrus 5:7

Billy Krisma Tambahani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar